Selasa, 02 April 2013


Bershalawat Kepada Nabi Muhammad SAW


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا (رواه مسلم)
“ Dari Abi Hurairah Ra, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya ( melimpahkan rahmat) sepuluh kali ”. ( HR. Muslim )
Rasulullah shallallah ‘alaihi wasallam berkata : “ Jika engkau membaca doa :
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“ Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang mulia dan sempurna dari kejelekan yang diciptakan”
Sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali sore hari, maka sungguh engkau tidak akan ditimpa bahaya apa pun. Demikian rahasia kemuliaan dari tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Selanjutnya hadits riwayat Shahih Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا ( رواه مسلم )
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya ( melimpahkan rahmat) sepuluh kali”. ( HR. Muslim)
Adapun shalawat Allah kepada hamba-hambaNya adalah bahwa Allah melimpahkan rahmat kepada mereka. Sedangkan shalawat dari malaikat adalah bahwa malaikat memohonkan pengampunan dosa-dosa untuk hamba kepada Allah subhanahu wata’ala. Adapun shalawat dari manusia adalah berupa doa dan munajat kepada Allah subhanahu wata’ala agar menambahkan kemuliaan kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, makhluk yang paling dicintai Allah subhanahu wata’ala. Maka dari hadits tersebut terbukalah rahasia keagungan cinta Allah subhanahu wata’ala kepada orang-orang yang mencintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan Allah subhanahu wata’ala berfirman :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ( الأحزاب : 56 )
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. ( QS. Al Ahzaab : 56 )
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa orang yang bershalawat kepadanya sekali maka Allah akan bershalawat kepadanya (melimpahkan rahmat) sepuluh kali. Sungguh ribuan shalawat dari kita tidak berarti dibanding dengan shalawat Allah, bahkan jika seluruh alam semesta ini bershalawat maka hal itu tidak akan menyamai satu shalawat dari Allah subhanahu wata’ala. Dan disini Allah subhanahu wata’ala akan bershalawat sepuluh kali untuk orang yang bershalawat kepada nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wasallam satu kali. Hal ini menunjukkan sungguh besarnya sambutan Allah subhanahu wata’ala kepada yang mencintai sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, satu kali cinta seseorang kepada sang nabi maka Allah jawab dengan sepuluh kali cinta dari Allah subhanahu wata’ala. Jadi mencintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah perbuatan yang kultus atau syirik, namun mencintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah merupakan anugerah besar dan akan berlanjut dari hal itu limpahan anugerah yang lebih besar dari Allah subhnahu wata’ala di dunia dan di akhirat.
Selanjutnya kita membahas kitab Ar Risalah Al Jami’ah karangan Al Imam Ahmad bin Zen Al Habsyi Ar, dan kita telah selesai dari pembahasan kalimat :
اَلْحَمْدُللهِ رَبِّ الْعَالمَِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ
Di malam ini kita akan membahas kalimat وَصَلَّى اللهُ “Washalla Allahu”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam :
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ
“ Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, Allah bershalawat untuknya sepuluh kali, dan dihapuskan darinya sepuluh kesalahan (dosa), dan ditinggikan baginya sepuluh derajat”.
Adapun yang dimaksud dengan ditinggikan sepuluh derajat adalah didekatkan kepada Allah subhanahu wata’ala sepuluh kali lebih dekat dari keadaan sebelumnya, maka seandainya seseorang yang hidup di saat ini ia bershalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam satu kali, maka Allah akan mendapatkan sepuluh kali shalawat dari Allah subhanahu wata’ala, dan dihapuskan darinya sepuluh dosa, serta ia terangkat sepuluh derajat lebih dekat kepada Allah subhanahu wata’ala, sungguh betapa beruntungnya orang yang cinta kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, betapa mulianya perkumpulan shalawat kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka setelah bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, pilihlah doa yang ingin diminta dan dipanjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala karena orang tersebut telah terangkat sepuluh derajat lebih tinggi, dan telah berjatuhan darinya sepuluh dosa, sehingga ketika itu ia berada lebih dekat pada pintu terkabulnya doa-doa, demikian agungnya kemuliaan satu shalawat. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dan teriwayatkan dalam Mu’jam Al Kabiir oleh Al Imam At Thabrani:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ عَشْرًا بِهَا مَلَكٌ مُوَكَّلٌ بِهَا حَتَّى يُبْلِغْنِيهَا
“ Barangsiapa bershalawat kepadaku, Allah bershalawat dan bersalam kepadanya sepuluh, dan shalawat itu ada malaikat yang membawanya hingga menyampaikannya kepadaku”
Dalam hadits ini ditambahkan bahwa Allah subhanahu wata’ala juga memberi salam kepada yang bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Seseorang jika mendengar bahwa pak RW kirim salam kepadanya maka ia sangat gembira, terlebih lagi jika ia adalah lurah, bupati, gubernur, atau presiden dan terlebih lagi jika yang bersalam adalah Rabbul ‘alamin subhanahu wata’ala karena seseorang telah bershalawat kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka beruntunglah orang-orang yang duduk dalam perkumpulan yang terang benderang dengan shalawat kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Abu Kahil :
ياَ أَبَا كَاهِل أَنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ كُلَّ يَوْمٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ وَكُلَّ لَيْلَةٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ حُبًّا بِيْ وَشَوْقًا إِلَيَّ كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ أَنْ يَغْفِرَ لَهُ ذُنُوْبَهُ تِلْكَ اللَّيْلَةَ وَذَلِكَ الْيَوْم.
“Wahai Aba Kahin, seseungguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku di setiap siang hari 3 kali dan setiap malam 3 kali dengan penuh kecintaan kepadaku dan kerinduan kepadaku, sungguh Allah akan mengampuni dosa-dosanya di malam itu dan di hari itu”
Para pecinta dan yang rindu kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam jika bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam maka Allah subhanahu wata’ala akan menghapus dosa-dosanya di malam dan di siang itu, yaitu dengan shalawat yang dipenuhi cinta dan rindu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sayyidina Anas bin Malik berkata teriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari :
مَا رَأَيْنَا مَنْظَرًا أَعْجَبَ مِنْ وَجْهِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“ Tidaklah kami melihat pemandangan yang lebih menakjubkan dari wajah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”
Dalam riwayat yang lain disebutkan :
كَأَنَّهُ قِطْعَةُ قَمَرٍ
“ Seakan-akan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah potongan bulan purnama”
Dan dalam riwayat yang lain disebutkan :
كَأَنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ تَدُوْرَانِ فِيْ وَجْهِهِ
“ Seakan-akan matahari dan bulan beredar di wajah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”


Kata Mutiara

Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata :

"Pilar terbentuknya harga diri itu ada empat :
 Kemuliaaan Akhlak
 Kedermawanan
 Sikap santun
 Ibadah yang Istiqomah"
Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata :
"-jeleknya bekal menuju kealam akhirat adalah permusuhan dengan sesama"
Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata :
"Barangsiapa yang menginginkan khusnul khatimah dipenghujung umurnya,maka hendaknya ia berprasangka baik kepada semua manusia"
Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata :
"Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya dan manusia yang paling banyak kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya"
Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata :
"Barangsiapa yang tidak dimuliakan karena ketakwaannya, maka ia idak memiliki harga diri"
Al-Imam Al-Habib Abdullah al-Aydrus al-Akbar ra berkata :
"Janganlah engkau abaikan sedekah pada setiap hari, sekalipun engkau hanya bersedekah sekecil atom"
Al-Imam Al-Habib Abdullah al-Aydrus al-Akbar ra berkata :
"Kebaikan seluruhnya adalah bersumber dari sedikit bicara"
Al-Imam Al-Habib Abdullah al-Aydrus al-Akbar ra berkata :
"Barangsiapa yag menginginkan keridhaan Allah SWT, maka hendaklah ia mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena keajaiban dan kelembutan Allah SWT terdapat pada akhir malam"
Al-Imam Al-Habib Abdullah al-Aydrus al-Akbar ra berkata :
"Ciri-ciri orang yang bahagia adalah mendapatkan taufik dalam hidupnya, banyak ilmu dan amal serta baik perangai maupun tingkah lakunya"
Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata :
"Barangsiapa yang tidak dimuliakan karena ketakwaannya, maka ia idak memiliki harga diri"